WHO Minta China Kerja Sama Ungkap Asal-Usul Covid-19

ilmuwan teliti nanobodi llama untuk meredam pandemi covid19 bqy

Satusuaraexpress.co – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa mereka mengharapkan semua negara, termasuk China, untuk berkolaborasi dalam penyelidikan tahap kedua tentang asal-usul virus Corona setelah misi awal ke China.

Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa dia berharap fase studi berikutnya akan dimulai sesegera mungkin. Dia juga mengulangi dukungannya untuk perjanjian internasional tentang kesiapsiagaan dan respons pandemi.

“Dunia membutuhkan kerangka kerja,” katanya dikutip dari Reuters.

WHO akan melakukan penyelidikan baru tentang asal-usul COVID-19, beberapa bulan setelah penyelidikan sebelumnya berakhir tanpa menarik kesimpulan tegas.

Badan kesehatan dunia ini membentuk tim yang terdiri dari sekitar 20 ilmuwan yang akan ditugaskan untuk menemukan bukti baru di China dan tempat-tempat lain. Kelompok itu akan memeriksa apakah virus muncul dari laboratorium, sebuah teori yang ditolak mentah-mentah oleh China.

Pada Desember 2020, penyelidik WHO memulai kunjungan ke Wuhan, China, tempat wabah virus pertama kali diketahui terjadi. Tetapi laporan Maret 2021 mereka mengatakan bahwa mereka mendapatkan informasi yang tidak memadai dari para ilmuwan China untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci tentang asal-usul COVID-19.

Dilaporkan Wall Street Journal, selama berbulan-bulan, pemerintah China bersikeras baik di depan umum, dan dalam pertemuan pribadi dengan Dr. Tedros, bahwa studi tentang asal-usul virus sekarang harus fokus pada negara lain, seperti Italia, atau pada fasilitas bioresearch militer AS di Fort Detrick, kata seseorang yang mengetahui surat-surat itu.

Tidak jelas apakah tim baru, yang menurut pejabat WHO akan dipilih pada akhir minggu ini, akan dapat menerbangkan para ahli ke China atau membuat kemajuan signifikan dalam menyelesaikan perdebatan asal-usul selama kebuntuan itu tetap ada.

Pemerintah China menolak mengatakan apakah akan mengizinkan tim baru masuk ke negara itu. Kementerian luar negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa China telah “bekerja sama sepenuhnya” dengan penyelidikan sebelumnya. (*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *