Satusuaraexpress.co – Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyatakan ada sekitar 800 pelajar yang tidak menghadiri pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Syaifuddin mengatakan ada tiga faktor yang membuat siswa tak hadir dalam PTM, yakni malas karena terlalu lama belajar di rumah, sudah bekerja dan paling banyak sudah menikah.
“Ada sekitar 800 orang yang tidak hadir lagi karena tiga alasan tersebut,” kata Syaifuddin, Selasa (28/9).
Secara garis besar, pelaksanaan pembelajaran tatap muka di berbagai daerah Sumatera Utara berjalan lancar. Diterapkan sesuai pedoman yang dibuat pemerintah pusat.
“Sekolah tatap muka sudah dimulai namun banyak siswa tidak masuk,” kata Syaifuddin.
Setiap sekolah juga diminta hati-hati terhadap penularan virus corona dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Selain itu, kantin sekolah juga belum boleh dibuka karena berpotensi menjadi pusat keramaian, sehingga rawan terjadi penularan virus corona.
“Tentunya tenaga pendidik dan para siswa tetap harus menjalankan protokol kesehatan selama pembelajaran tatap muka sehingga tidak terjadi cluster baru Covid-19,” ujarnya.
Diketahui, pemerintah pusat membolehkan pemerintah daerah membuka sekolah lagi usai kasus positif virus corona mengalami penurunan. Daerah yang boleh menggelar pembelajaran tatap muka hanya yang menerapkan PPKM Level 1-3.
Pembukaan sekolah dikhawatirkan membuat penularan virus corona kembali meluas. Tak lepas dari perilaku anak-anak yang sulit mematuhi protokol kesehatan.
Meski banyak menuai kritik, pemerintah tetap merasa sudah waktunya untuk membuka sekolah lagi. Terutama untuk mengejar ketertinggalan materi yang diperoleh siswa selama belajar di rumah kala pandemi.
(*)