Pemkab Wonogiri Putuskan Tidak Buka Pendaftaran Vaksin Online

IMG 20210818 091247
Joko Sutopo (KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI)

Wonogiri, Satusuaraexpress.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memutuskan untuk tidak membuka pendaftaran vaksinasi Covid-19 gratis bagi masyarakat melalui link atau secara online.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo menuturkan, pendaftaran vaksinasi gratis via online ini sering membuat kegaduhan baru di tengah masyarakat dan berpotensi menimbulkan kerumunan.

Ia khawatir, kerumunan yang muncul akibat pendaftaran vaksin justru berpotensi menyebarkan penularan Covid-19.

“Kasus di kabupaten lain pendaftarannya seratus persen tetapi stok vaksinya ternyata 30 persen. Lalu yang 70 persen, yang sudah mendaftar mau dikemanakan. Itu menimbulkan kegaduhan dan menimbulkan kerumunan di masyarakat,” kata Jekek sapaan akrab Joko Sutopo kepada Kompas.com, Selasa (17/8/2021).

Menurut Jekek, pendaftaran melalui daring maka semua orang bisa datang. Dengan demikian, pelaksanaan vaksinasi dapat menimbulkan kerumunan.

Selain itu, di dareah lain menunjukkan fakta banyak warga yang balik karena tidak mendapatkan jatah vaksinasi dengan mendaftar lewat daring.

Padahal warga sudah mengantre sejak pagi hingga sore hari.

Untuk itu, Jekek mengatakan, Pemkab Wonogiri menggunakan metode alokasi vaksin sesuai target sasaran.

Setelah nakes, petugas publik selesai vaksinasinya, kini gilran para lansia.

Data lansia yang mendapatkan vaksinasi pun sudah berada di tim faskes kecamatan.

Untuk menghindari kerumunan dan antrean panjang, vaksinasi bagi lansia dilakukan di kantor desa dan kelurahan.

Sebelum pelaksanaan vaksinasi, tutur Jekek, Ketua RT memberitahukan warganya untuk datang divaksin.

“Vaksinator kami yang turun didampingi para relawan ke kantor desa. Dan ini sudah berjalan dengan baik. Tidak ada kegaduhan, kerumunan, dan komplain apa pun,” ungkap Jekek.

Jekek mencontohkan, vaksinasi bagi guru yang dikoordinasi oleh dinas pendidikan.

Teknisnya, dinas pendidikan tinggal menyampaikan ke masing-masing komunitas sehingga seluruh guru mengetahui informasi vaksinasi bagi mereka. (kompas.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *