Vaksin Sputnik V Buatan Rusia ini Diklaim Ampuh Lawan Varian Delta

vaksin ok 1

Satusuaraexpress.co – Vaksin Covid-19 buatan Rusia, Sputnik V diklaim dapat memberikan perlindungan terhadap varian Delta yang sedang menyebar saat ini. Kabarnya jenis vaksin ini dapat menawarkan perlindungan hingga lebih dari 90%.

Menurut Kepala Laboratorium Novosibirsk State University dan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Sergey Netesov, vaksin Covid-19 dengan platform vektor dan mRNA dapat memberikan perlindungan cukup pada varian yang sudah masuk di Indonesia itu.

“Menurut data dari Inggris, AS dan negara lain, vaksin mRNA dan vektor termasuk Sputnik V kami, melindungi dari (varian Delta), meskipun pada tingkat lebih rendah, namun mereka melindunginya. Mereka menawarkan 95% perlindungan pada strain awal dan sekarang memberikan perlindungan 90% Terhadap varian Delta,” ujar Sergey, dikutip Hindustan Times, Rabu (14/7/2021).

Bahkan sebelumnya terdapat klaim Sputnik menjamin hampir 100% perlindungan untuk kasus parah dan fatal dari Covid-19 yang disebabkan oleh varian Delta. Hal ini disampaikan oleh Kepala Laboratorium Mekanisme Variabilitas Populasi dari Pusat Penelitian Gamaleya yang mengembangkan Sputnik V, Vladimir Gushchin.

Sebelumnya dari percobaan yang diterbitkan di jurnal media The Lancet, vaksin ini memiliki kemanjuran 91,6%. Sedangkan Pusat Penelitian Epidemiolog dan Mikrobiologi Nasional Gamaleya dan Dana Investasi Langsung Rusia melaporkan Sputnik V memiliki efikasi (kemanjuran) 97,6%.

Sebagai informasi, Rusia mendaftarkan Sputnik V dan jadi yang pertama merilis vaksin yang dapat melawan virus corona pada Agustus 2020.

Baca Juga : Kabar Baik! 50 Juta Dosis Vaksin Pfizer Akan Masuk RI Tahun ini

Vaksin ini menggunakan dua adenovirus rekayasa yang berbeda yakni rAd26 serta rAd5 pada dosis pertama dan kedua. Ini untuk mengirimkan kode genetika pada protein lonjakan virus ke dalam tubuh penerima.

Pengembang di Rusia bertujuan meningkatkan kemanjuran vaksin dengan memilih dua mekanisme pengiriman berbeda daripada hanya satu adenovirus yang direkayasa seperti pada AstraZeneca dan Johnson&Johnson.

Untuk efek samping, tidak ada laporan adanya pembekuan darah pada penerima Sputnik V. Saat ini vaksin digunakan oleh otoritas kesehatan Rusia serta lebih dari 60 negara dunia.

Sputnik V juga akan digunakan di Indonesia. Menurut Kepala Badan POM, Penny Lukito vaksin itu sedang berproses mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) di Indonesia.

Menurutnya harus dilakukan inspeksi fasilitas produksinya dan belum ada pengalaman dengan vaksin dari Rusia. “Sedang dalam proses akhir beberapa data cakupan inspeksi. Mudah-mudahan Sputnik mendapatkan EUA,” kata Penny saat Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7/2021). (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *