Satusuaraexpress.co – Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, membahas peran guru dalam Pendidikan Indonesia. Hal tersebut disampaikan Nadiem saat menghadiri Konferensi Pendidikan Akademi Edukreator pada Rabu 14 Juli 2021.
“Guru adalah kunci utama. Jika kita tidak meningkatkan kemampuan, motivasi, dan kesejahteraan Guru, kita tidak bisa memulai perubahan. Guru dan dosen, keduanya kuncinya,” terang Nadiem dalam konferensi virtual di akun youtube resmi Kemdikbud RI (14/7).
Dalam konferensi yang mengambil tema “Titik Balik Pendidikan Indonesia”, Nadiem juga membahas program Guru Penggerak yang telah dilakukan oleh Kemdikbud.
Guru Penggerak merupakan program untuk memajukan pendidikan Indonesia dengan menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik.
“Program Guru Penggerak berlangsung selama 9 bulan dengan proses seleksi yang sangat ketat. Hal itu dilakukan untuk menyiapkan calon-calon kepala sekolah di masa depan, calon-calon pengawas sekolah, dan calon-calon gurunya guru di masa depan,” papar Nadiem.
Baca Juga : Nadiem Soal Teknologi di Sekolah : Agar Efektif dan Guru Dapat Fokus ke Pelajar
Tak hanya itu, program Guru Penggerak juga akan menciptakan guru yang dapat:
– Mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi dan kolaborasi secara mandiri
– Memiliki kematangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik
– Merencanakan, menjalankan, merefleksikan dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid dengan melibatkan orang tua
– Berkolaborasi dengan orang tua dan komunitas untuk mengembangkan sekolah dan menumbuhkan kepemimpinan murid
– Mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar sekolah
Nadiem juga menjelaskan bahwa program tersebut berfokus pada perubahan pola pikir berdasarkan filsafat Ki Hajar Dewantara di mana aturan nomor satu adalah guru berpihak kepada murid.
“Ini suatu indoktrinasi positif yang akan merubah paradigma total para guru. Sebelumnya guru mengira tugasnya adalah menjalankan kurikulum, mengikuti peraturan, administrator pendidikan. Padahal tugas guru adalah memerdekakan potensi dari anak-anak sekolah,” tegasnya.
Baca Juga : Syekh Abdul Karim Al Bantani, Guru Agama Asal Banten yang Terkenal hingga ke Mekkah
Merespon situasi pembelajaran di masa pandemi, Mendikbud memberi pesan kepada seluruh guru di seluruh Indonesia untuk berani melakukan inovasi.
Mendikbud akan mendukung sepenuhnya apabila guru membuat inovasi dan metode pembelajaran berbeda untuk kebaikan pembelajaran murid/siswa.
“Menomorsatukan murid dan apa yang murid butuhkan itu tidak salah. Gunakan itu sebagai prinsip dasar dalam melakukan semua hal,” pesannya.
Terakhir, Nadiem berpesan bahwa guru harus berani mencoba hal-hal baru, banyak bertanya, dan banyak berkarya. (*)