Kabar Terbaru Uji Ivermectin, Bisa Dipakai di Luar 8 RS

98830 ilustrasi obat obatan terlarang shutterstock

Jakarta, Satusuaraexpress.co – Ivermectin yang sebelumnya dikenal sebagai obat cacing akhirnya mendapatkan izin untuk uji klinik untuk Obat Covid-19 oleh BPOM.

Dengan begitu dapat diakses pengobatan namun dengan resep dokter dan dosis sesuai uji klinik di 8 rumah sakit yang menjalankan uji klinis.

Kabar terbarunya, BPOM memberikan izin untuk di luar 8 rumah sakit yang sebelumnya melakukan uji klinik.

“Sudah dilakukan uji klinik, dikategorikan obat uji untuk obat Covid-19. Bisa mengakses pengobatan pengguna Ivermectin dengan resep dokter dan dosis yang sesuai uji klinik,” kata Kepala BPOM, Penny Lukito dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (12/7/2021).

Untuk uji klinik dilakukan di delapan rumah sakit di Indonesia, yakni RS Persahabatan Jakarta, RS Sulianti Saroso Jakarta, RS Sudarso Pontianak, RS Adam Malik Medan, RSPAD Gatot Subroto Jakarta, RSAU Esnawan Antariksa Jakarta, RS Suyoto Jakarta dan RSD Wisma Atlet Jakarta.

Penny menyebutkan Ivermectin kini bisa dilakukan di luar delapan rumah sakit itu. Para pasien dapat menggunakannya tetap dengan resep dokter dan proses perizinan.

“Di luar itu sudah keluar peraturan untuk petunjuk teknis untuk perluasan dari uji klinik di rumah sakit di luar delapan rumah sakit uji klinik,” ungkapnya.

Jadi dia mengatakan akses Ivermectin sudah diatur. Penny juga memastikan pasokan Ivermectin juga tetap bisa dijaga.

“Mendapatkan izin sebagai obat cacing manusia sekarang menjadi obat uji Covid-19. Produsen sudah ada tiga mendapatkan izin edar saya kira supply nya bisa kita jaga,” jelasnya.

Saat mengeluarkan izin uji klinik beberapa waktu lalu, Penny mengatakan sejumlah data mengatakan obat dapat digunakan untuk penanggulangan pandemi Covid-19.

Sejauh ini baru dua obat Covid-19 yang telah mendapatkan izin EUA dari Badan POM, yakni Remdesivir dan Favipiravir. Nama terakhir sendiri telah diproduksi di Indonesia sementara Remdesivir sedang diusahakan untuk melakukan hal yang sama.

“Obat yang telah mendapatkan emergency use authorization, Remdesivir, Favipiravir yang sudah diproduksi di Indonesia. Remdesivir diupayakan diproduksi di Indonesia,”. pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *