Satusuaraexpress.co – Marjun, warga Desa Ungga, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) hanya bisa pasrah setelah melihat pengumuman pembatalan keberangkatan haji tahun ini. Tenda yang sudah dia pasang di rumahnya seolah menjadi saksi bisu betapa besar harapan Marjun menginjakkan kaki ke Tanah Suci.
Tenda yang disiapkan acara syukuran tersebut akhirnya tidak jadi dia pergunakan. “Padahal, kita sudah pasang taring (tenda) untuk lokasi kita syukuran, tapi ya kita dengar di berita sudah positif dibatalkan tahun ini,” kata Marjun diktuip dari kompas.com, Kamis (3/6/2021).
Persiapannya berangkat haji sebenarnya sudah dilakukan secara matang. “Ya persiapan dari kesehatan, mental Alhamdulilah sudah kita siap, termasuk uang saku sudah ada semua,” kata Marjun.
Namun dia tetap bersabar menanti Arab Saudi memberikan izin agar warga Indonesia bisa melaksanakan ibadah haji.
Fatimah (45), warga Desa Darek, Lombok Tengah, juga merasakan kekecewaan karena batal berangkat haji tahun ini. Dia mengaku sudah sangat berharap bisa melaksanakan rukun Islam kelima itu, bahkan sampai terbawa dalam mimpi.
“Padahal, kita sudah berharap bisa menunaikan haji tahun ini, bahkan sampai kebawa mimpi,” ujar Fatimah. Dia bahkan sudah pulang kampung ke Magelang, Jawa Tengah, untuk meminta restu kepada orangtuanya pada Ramadhan kemarin.
“Padahal, kami kemarin bulan puasa itu sudah pulang ziarah ke rumah orangtua di Magelang untuk pamit berangkat haji, minta doa restu,” kata Fatimah. Fatimah mendaftar haji awal tahun 2011 dengan biaya dari sawah yang digadainya.
Ia dapat melunasi biaya hajinya dengan tabungan dari gaji menjadi guru honorer di madrasah. Namun ia harus menghela napas panjang setelah seharian menantikan kabar dari pemerintah melalui televisi.
“Seharian saya nonton berita di TV terus, tapi tadi sudah diumumkan oleh pemerintah sudah resmi dibatalkan,” kata Fatimah sambil menghela napas panjang. Padahal dia sudah melakukan persiapan cukup demi keberangkatan hajinya.
“Kemarin juga sudah tes kesehatan istithaah, tes Covid-19, dan udah beberapa kali manasik haji,” kata Fatimah.
Kendati tidak dapat berangkat haji tahun ini, Fatimah tetap bersabar menunggu penantian kapan akan kembali dibuka pelaksanaan ibadah haji.
“Dengan kondisi ini, ya harus tetap bersabar, yang penting kita sudah berusaha, semoga tahun depan dapat dibuka,” kata Fatimah.
(*)