Setelah 33 Tahun Selalu Untung, Maskapai Ini Babak Belur Rugi Rp. 78 T

073792900 1612270243 Ilustrasi penerbangan

Satusuaraexpress.co – Pandemi yang belum berakhir membuat industri penerbangan terdampak paling terasa, hal ini dialami oleh maskapai penerbangan ternama dunia, Emirates Airlines

Maskapai yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab itu, untuk pertama kalinya membukukan kerugian sebesar USD 5,5 miliar atau sekitar Rp 78,3 triliun. Kerugian sebesar itu dialami untuk tahun buku 2020-2021 yang berakhir 31 Maret 2021.

“Emirates sangat terpukul oleh penurunan penumpang. Hal ini akibat banyak negara di dunia menutup akses transportasi udara mereka untuk mencegah penularan COVID-19,” kata Chairman/CEO Emirates Airlines, Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum, Selasa (15/6).
Padahal di tahun sebelumnya, Emirates masih membukukan laba USD 288 juta atau sekitar Rp 4,1 triliun. Saat itu pun, pendapatan maskapai tersebut sudah anjlok 66 persen menjadi hanya USD 8,4 miliar.

960x0

Pandemi COVID-19 kini benar-benar membalikkan kinerja keuangan Emirates, setelah selama 33 tahun terakhir selalu untung. Sepanjang sejarah berdirinya maskapai penerbangan ini sejak 1985, Emirates tercatat hanya pernah rugi dua kali.

Yakni pada tahun-tahun awal pendiriannya, 1985-1986 serta 1987-1988. Setelah itu Emirates selalu membukukan laba, hingga akhirnya pandemi datang mendera.

Untuk mempertahankan bisnis penerbangan maskapai tersebut dari dampak pandemi, pemerintah Uni Emirat Arab telah menggelontorkan subsidi sebesar USD 3,1 miliar atau sekitar Rp 44,2 triliun.
Emirates mengatakan, Pemerintah UEA selaku pemegang saham tunggal, akan terus mendukung maskapai yang telah mengubah Dubai menjadi pusat perjalanan internasional utama selama tiga dekade terakhir. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *