Satusuaraexpress.co – Intalasi Gawat Darurat RSUP Fatmawati kini tak lagi menerima pasien selain penderita Covid-19. Kebijakan ini telah berlaku sejak Selasa (22/6) dan bertujuan untuk mengurangi transmisi virus corona di rumah sakit.
Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas RSUP Fatmawati Iwan Rusmana mengatakan, kebijakan itu dilatarbelakangi kenaikan jumlah pasien Covid-19 yang melebihi jumlah kapasitas ruang perawatan Covid-19.
“IGD RSUP Fatmawati saat ini hanya menerima pasien dengan terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala sedang, berat, dan kritis,” kata Iwan saat dikutip dari cnnindonesia, Rabu (23/6).
Iwan mengimbau agar pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan untuk isolasi di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, sedangkan pasien tanpa gejala bisa menjalani isolasi mandiri. Namun, ia memastikan RSUP Fatmawati dapat menerima pasien Covid-19 selama kapasitas IGD masih tersedia.
“Bagi pasien Covid-19 dapat diterima di RSUP Fatmawati apabila kapasitas IGD masih tersedia,” ujarnya.
Kemudian, untuk pasien umum atau non-Covid yang masuk melalui IGD untuk sementara waktu akan diarahkan ke rumah sakit sekitar. Hal ini untuk menghindari penularan atau transmisi Covid-19.
Menurut Iwan, saat ini tersedia 261 tempat tidur untuk perawatan Covid-19 di RSUP Fatmawati. Rinciannya, sembilan tempat tidur di ICU ventilator, 109 tempat tidur di ICU non-ventilator.
Kemudian, 53 tempat tidur di isolasi tekanan negatif, dan 90 tempat tidur di isolasi tanpa tekanan negatif.
Namun begitu, menurut Iwan, pasien non-Covid atau umum, khususnya di IGD dengan kritera tertentu tetap mereka tangani, semisal korban kecelakaan. Selain itu pihaknya akan melihat terlebih dulu kapasitas tempat tidur yang tersedia.
“Untuk pasien gawat darurat bisa kita layani. Enggak mungkin dong kalau ujug-ujug ada orang kecelakaan, IGD kita tolak,” ungkapnya.
(*)