Dampak psikologis akibat pandemi Covid-19 diduga akan bertahan lama

images 2 2

Satusuaraexpress.co – Badai pandemi COVID -19 menerpa dunia, tanpa kita tahu kapan akan berakhir. Badai pandemi COVID-19 juga memporakrandakan fondasi Indonesia.

Jumlah korban terkonfirmasi positif terus meningkat.
Berdasarkan data Tim Mitigasi Pengurus. Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB.IDI) bersama Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia( PDGI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) hingga 28/02/2021 telah gugur 718 tenaga kesehatan, terdiri dari 325 dokter, 25 dokter gigi , 234 perawat , 106 bidan, 11 apoteker dan 17 ahli teknologi laboratorium medis meninggal karena COVID-19

Kehilangan para tenaga kesehatan merupakan kerugian besar bagi sebuah bangsa terutama dalam mempertahankan dan pengembangan aspek kesehatan.

Data hingga Jumat 14 Mei 2021, jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah sebanyak 2.633 orang, sehingga total mencapai 1.734.285 orang, yang sembuh 1.592.886 orang, dan yang meninggal sebanyak 47.823 orang.

Diera new normal kita harus berani menghadapi tantangan, perubahan dan mengikuti protokol kesehatan 3M, sambil melaksanakan vaksinasi untuk memutus rantai penularan virus corona SARS-CoV-2.

Menurut Psychology today, ada 6 langkah untuk menghadapi hidup yang sulit dimasa kini :

1. Unselfconsciousness.
Jika mau meningkatkan performa dan prestasi, berhentilah memikirkan performa dan prestasi kita.
Jangan kuatir bahwa ada orang lain memperhatikan diri kita.
Mereka sesungguhnya sibuk dan khawatir tentang diri mereka sendiri.
Fokuskan diri kita pada perubahan- perubahan kecil pada hari ini yang bisa menjadi perubahan-perubahan besar di masa depan.

2. Savoring,
Nikmati dan syukuri apa yg kita miliki saat ini.
Di dalam bukunya: Eat, Pray, Love. Elizabeth Gilbert menulis tentang sahabatnya yang ketika melihat sebuah tempat yang begitu indah, dia berteriak dengan panik. “Aku harus kembali ketempat ini suatu saat nanti.”
Gilbert mengatakan padanya. “Loh, kamu sudah disini pada saat ini. Ga usah mikiran yang akan datang nanti…. Nikmati keindahan ini…”

3. Breathe,
bisakah kita berkata: “ah saya bernafasnya nanti saja.
Jawabannya tidak bisa bukan? Ya … memang karena kita setiap hari bernafas.
Kita suka tidak “SADAR” bahwa kita bernafas. Untuk itu, Milikilah kesadaran.. bahwa hari ini kita bernafas dan itu adalah Anugerah Tuhan yang maha penting yang perlu kita syukuri.

4. Flow.
Kehidupan ini tidak akan pernah ada yang begitu sempurna tanpa cacat.
Kadang kita beruntung dan berhasil dalam usaha kita dan kadang kita gagal.
Tidak usah disesali… Mengalir saja.

5. Acceptance.
Hidup menjadi seperti orang lain,
hidup menuruti kehendak orang lain akan sangat melelahkan.
Hiduplah menjadi diri kita sendiri, terimalah diri kita apa adanya.
Setiap manusia yang hidup pasti punya kelemahan- kelemahan… terimalah kelemahan itu.

6. Engagement.
Satu hal yang kita perlu ketahui di dalam hidup ini,
Kita perlu ketahui bahwa kita sesungguhnya tidak akan pernah tau tentang masa depan kita. Oleh karenanya kita tidak perlu mengkhawatirkan apa yang belum terjadi.

Namun… sekalipun kita tidak tau. Itu bukan berarti kita tidak perlu mempunyai “FAITH & HOPE” atau pengharapan pada masa depan. Tetap kita harus harus “ENGAGE” atau mengerjakan goal-goal kita.
Bagilah goal-goal kita menjadi goal-goal kecil setiap hari. Fokuslah di hari itu.

Kehidupan Manusia semakin hari semakin sulit.
Di Era new normal saat ini, banyak orang meratapi dan menyesali apa yang hilang dan sudah tidak ada.
Ada juga yang terus menantikan kapan Pandemi ini akan berlalu.
Padahal semua ini adalah musuh kebahagiaan kita.

Mari, lihatlah apa yang kita miliki saat ini. Fokuslah untuk melakukan pada hal-hal yang baik yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki hidup kita di hari ini, di saat ini. Tetap bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini. Tetap lakukan Protokol Kesehatan, tetap jaga Kebahagiaan di hati.

“You are too concerned with what was and what will be. There is a saying: Yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift. That is why it is called the present.” (Master Oogway).

Selamat berkarya
Salam damai sejahtera untuk kita semua
Jakarta 14 Mei 2021
Dr. Mulyadi Tedjapranata

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *