Satusuaraexpress.co – Indonesia kaya akan bangunan masjid dengan ragam arsitektur. Selain berfungsi untuk ibadah, masjid-masjid ini juga untuk wisata religi.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi Muslim yang besar di dunia. Jadi tidak heran banyak bangunan masjid yang indah dan beragam yang bisa kita kunjungi di negeri tercinta ini.
Berikut 5 Masjid di Indonesia yang memiliki gaya arsitektur unik
1. Masjid Raya Sumatera Barat, Padang
Dikenal juga sebagai Masjid Mahligai Minang, Masjid Raya Sumatera Barat merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia. Lokasinya berada di Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat.
Keunikannya dapat terlihat dari bagian atas masjid yang menyerupai Rumah Adat Minang dengan ciri bangunan berbentuk gonjong. Ada pula penggunaan ukiran hingga kaligrafi pada dinding bagian luar. Desain masjid juga menggambarkan kejadian peletakan batu Hajar Aswad yang menggunakan kain yang dibawa oleh empat orang perwakilan suku di kota Makkah.
Masyarakat Sumatera Barat terkenal dengan pepatah ‘adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah’ atau yang artinya adat bersendikan kepada agama dan agama bersendikan kepada kitabullah yaitu Al Qur’an. Menjadi masjid terbesar di Sumatera Barat, Masjid Raya Sumatera Barat dibangun di lahan seluas 40.000 meter persegi. Luas bangunan utama kurang dari setengah luas lahan
2. Masjid 99 Kubah, Makassar
Masjid 99 Kubah ini terletak di lahan reklamasi pesisir Pantai Losari. Tepatnya berada di Kawasan CPI (Center Point of Indonesia) – yang disebut lahan reklamasi. Jika sudah rampung, tentu saja bakal menjadi ikon wisata religi di Makassar.
Bangunan masjid dua lantai ini seluas 72×45 meter, dengan kapasitas sekitar 13 ribu jemaah. Umat Islam bisa beribadah di dalam, atas, sampai halamannya. Saat ini Masjid 99 Kubah belum bisa dikunjungi umum karena masih dalam tahap pembangunan
3. Masjid Al Irsyad, Kota Baru Parahyangan
Masjid Al Irsyad berada di Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Masjid ini memiliki arsitektur bangunan yang tak biasa. Bangunannya berbentuk kubus menyerupai Kabah di Makkah.
Masjid Al Irsyad dibangun tahun 2009 dan baru diresmikan pada tanggal 27 Agustus 2010 silam. Jika biasanya masjid memiliki kubah, tidak demikian dengan Masjid Al Irsyad. Masjid ini dirancang arsitek ternama Indonesia, Ridwan Kamil yang kini menjabat Walikota Bandung.
Masjid ini memang memiliki konsep dan filosofi Islam, terinspirasi oleh Kabah yang merupakan lambang kesucian umat muslim di seluruh dunia. Kabah adalah bangunan sederhana namun memiliki makna agung.
4. Masjid Ceng Ho, Surabaya
Masjid Cheng Ho Surabaya dibangun oleh para pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dan pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Jawa Timur serta tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya.
Pembangunan masjid ini dibuat mirip seperti klenteng sebagai wujud penghormatan sosok laksamana Cheng Ho yang membawa misi perdamaian dan seorang muslim yang taat beribadah. Dan, membuat monumental catatan dan fakta perjalanan sejarah sebagai bahariwan muslim yang terkenal dan terpuji.
Bangunan Masjid Cheng Ho ini faktanya banyak tersebar di perkotaan Indonesia. Pada tahun 2002, Masjid Cheng Ho yang paling awal berdiri di Surabaya.
Lalu disusul oleh kota Palembang (2006), Kutai Kartanegara (2007), Purbalingga (2011), Jambi (2012), Gowa dan Banjarmasin (2014), Batam (2015), Banyuwangi (2016), Samarinda (2017).
5. Masjid Perahu Nabi Nuh, Semarang
Masjid yang dibangun sejak pertengahan tahun 2015 itu memang menarik karena temboknya dilukis menyerupai kayu. Bahkan terdapat jendela berbentuk lingkaran khas kapal. Bentuk kapalnya mengambil model dasar dari kapal Nabi Nuh. Masjid ini terletak di Jalan Kyai Padak, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Semarang.
Bangunan masjid milik Yayasan Safinatun Najaat, Pekalongan itu memiliki 3 lantai dan sudah mulai difungsikan lantai 1 dan 2. Lantai pertama untuk aula dan kini ada pengobatan alternatif setiap hari Sabtu, Minggu, Senin, dan Selasa oleh Habib Sholeh Bin Ali Bin Yahya.
Lantai 2 sudah berfungsi untuk salat dan nantinya lantai 3 digunakan untuk perpustakaan. Lantai 3 masjid untuk perpustakaan untuk belajar. Masjid Kapal ini berdiri di atas lahan seluas 4.000 m2.
(*)