Sarusuaraexpress.co – Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan Deden Firman Hendarsyah mengungkapkan selama pandemi Covid-19, terjadi tren penjualan daring melalui marketplace yang terus meningkat.
Deden memapaparkan tren penjualan via marketplace itu terlihat dari Januari-September 2020. Adapun data besaran penjualan tiap bulan itu sebagai berikut; Januari Rp29 miliar, Februari Rp130 miliar, Maret Rp122 miliar, April Rp101 miliar, Mei Rp141 miliar, Juni Rp179 miliar, Juli Rp185 miliar, Agustus Rp280 miliar, September 190 miliar.
“Pada saat yang sama, karena adanya pembatasan sosial, terjadi peningkatan penjualan online melalui marketplace pada masa pandemi ini. Meskipun pada awal masa pandemi, di bulan-bulan Maret-April terjadi penurunan aktivitas di marketplace, namun setelahnya trennya terus menaik,” ujarnya, Jumat (19/03).
Kondisi ini, dijelaskan Deden, mengindikasikan adanya pergeseran pola prilaku konsumsi masyarakat dan prilaku transaksi yang tadinya tatap muka menjadi daring.
Hal-hal tersebut, menggambarkan bahwa masyarakat mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru yang akhirnya juga memengaruhi aktivitas dalam bertransasksi keuangan.
“Ada perubahan pola operasional pelaku usaha dan pergeseran pola konsumsi masyarakat yang kemudian membangun ekspektasi masyarakat atas kecepatan pelayanan oleh lembaga jasa keuangan dengan memanfaatkan keterhubungun ekosistem digital,” kata Deden.
Lebih lanjut, ia menambahkan, pandemi covid-19 telah berdampak signifikan bagi perekonomian global dan nasional. Terutama dengan adanya kebijakan pembatasan sosial. Sebagimana diketahui, tidak hanya di Indonesia, tiap negara juga memberlakukan pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus ini.
Kebijakan pembatasan sosial ataupun karantina wilayah memengaruhi keadaan suatu negara. Sebagaimana data Google Mobility Report bahwa perbedaan signifikan masyarakat periode sebelum Covid-19 dan pada masa pandemi Covid-19 itu sangat terlihat.
Sebelum pandemi, aktivitas di luar rumah, seperti rekreasi, aktivtias dengan transportasi umum, dan pertokoan berjalan seperti biasa, bahkan menunjukan adanya tren peningkatan mobilitas dari masyarakat.
“Namun, setelah pandemi melanda, aktivitas di luar rumah berkurang drastis hingga hari ini. Hanya aktivtias yang dilakukan di rumah yang mengalami peningkatan,” tandas Deden. (ad)