Satusuaraexpress.co – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Komando Strategi Penggilingan padi (Kostraling) berkerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) terus melakukan penyerapan produksi padi di sejumlah daerah.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa penyerapan padi akan terus dilakukan untuk mengantisipasi jatuhnya harga di lapangan. Saat ini, pemerintah sudah membentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani yang tertuang dalam surat Menteri Pertanian Nomor 28/TP.100/M/03/2021.
Tim Terpadu ini terdiri dari jajaran Kementan, Perum Bulog, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kodim, Polres, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), serta Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling).
“Tim tersebut akan membeli gabah di tingkat petani sesuai dengan HPP (Harga Pokok Penjualan). Insyaallah tahun ini berjakan dengan baik,” jelasnya, Minggu (21/03).
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menambahkan bahwa sesuai amanat UU, Kementan terus menjaga produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani. Salah satunya dengan menjaga harga jual gabah petani.
“Kita ingin harga tidak anjlok dan petani dapat menikmati hasil panennya sendiri. Ini langkah kongkret pemerintah. Bahkan di masa panen raya ini, kami aktif turun ke lapangan untuk menjaga harga jual gabah petani. Petani harus kita jaga kegembiraannya di masa panen,” tegasnya.
Sebagai informasi, hasil survei kerangka sampel area Badan Pusat Statisik menunjukkan potensi luas panen padi pada musim Januari hingga April 2021 mencapai 4,86 juta hektare atau naik sekitar 1,02 juta hektare (26,53 persen) dibandingkan dengan subround Januari hingga April 2020 yang sebesar 3,84 juta hektare. Kenaikan terjadi karena panen raya di awal tahun, terutama di sejumlah daerah terus menunjukan tren positif. (aldi)