Satusuaraexpress.co – Kenaikan harga kedelei membuat salah satu pengerajin tempe di Semanan, Jakarta Barat turun omzet 30 persen.
Eko perajin tempe di Semanan, Jakarta Barat menerangkan, sebelum terjadi kenaikan ia biasa membeli kedelai sebanyak 70 kilo, kini hanya bisa membeli 50 kilo saja.
“Keuntungan menipis artinya pengeluaran gede pemasukan sedikit,” ujarnya kepada wartawan di lokasi, Selasa, (5/1/2021).
Ia menceritakan, tiga hari sebelumnya para perajin tempe dan tahu sengaja tidak produksi. Hal itu dilakukan sebagai bentuk pemberitahuan kepada masyarakat jika harga tempe dan tahu akan naik.
“Sengaja diliburkan tiga hari, bertujuan agar masyarakat tidak kaget jika harga tempe akan naik. Itu juga dibantu dari pemberitaan dan lain-lain.” paparnya.
Menurutnya kenaikan kedelai di tahun ini lebih parah dari kenaikan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya diperparah dengan adanya pandemi, Covid-19.
“Lebih parah tahun ini, udah kedelainya naik, pandemi juga, jadi lebih parah tahun inilah.” tandasnya.
Eko pun berharap agar pemerintah bisa menanggapi permasalahan atas kenaikan kedelai ini.
“Ya kalo bisa diturunkanlah.” imbuh Eko.