satusuaraexpress.co – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Pemerintah Provinsi menerima data 30 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit bukan warga DKI. Data tersebut yang menjadi alasan Pemprov DKI terus menambah kapasitas fasilitas kesehatan, selain mengamini terjadinya lonjakan kasus.
“Kenapa ada peningkatan rumah sakit? Ternyata kurang lebih 30 persen warga Bodetabek di luar Jakarta dirawat, diatasi, ditangani di Jakarta. Masa orang dari Tangerang kita tolak? Kita terima, dari Depok, Bekasi, Bogor, kita terima,” ucap Riza, Selasa (5/1/2020).
Politikus Gerindra itu menuturkan, ada banyak faktor yang menyebabkan warga non-DKI justru mendapat fasilitas dan perawatan kesehatan di ibu kota. Misalnya, akses lokasi ke fasilitas kesehatan lebih dekat ke Jakarta, pelayanan lebih cepat, banyak pilihan fasilitas rujukan.
Tercatat, ada 101 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta. Sebelumnya berjumlah 98 rumah sakit. “Di Jakarta ada 101 rumah sakit, jadi kami juga menampung dan menangani pasien Covid dari luar daerah,” imbuhnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah tiga rumah sakit rujukan Covid-19. Berdasarkan penambahan tersebut, total rumah sakit rujukan Covid sebanyak 101 rujukan. Data sebelumnya, rumah sakit rujukan Covid di Jakarta sebanyak 98 rumah sakit.”Jadi 101 rumah sakit (rujukan Covid) kita sekarang,” ujar Riza di Balai Kota.
Tiga tambahan rumah sakit yaitu; RS Ukrida, Jakarta Barat, RS Antam Medika Jakarta Timur, dan RS Harapan Jayakarta, Jakarta Timur. Penambahan tiga rumah sakit turut menambah kapasitas tempat tidur, ruang ICU, obat-obatan dan vitamin. Kendati demikian, Riza juga meminta kepada rumah sakit umum untuk beralihfungsi menjadi rumah sakit rujukan Covid.
“Kita melakukan terkait rumah sakit itu, apa yang kami lakukan yaitu kita meminta supaya beralihfungsi rumah sakit umum dan sebagainya ke (rujukan) Covid,” ucapnya. (*)