Kota Tangerang,satusuaraexpress.co – Melambungnya harga bahan baku kacang kedelai hingga mencapai 30 persen, mengakibatkan pengrajin tempe di Kota Tangerang mengalami kerugian, bahkan ada yang harus gulung tikar.
Tidak ingin berlarut larut, para pengrajin tempe akan melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari, mulai Jumat (1/1/2021) hingga Minggu (2/1/2021).
Aksi ini sebagai desakan kepada pemerintah untuk dapat mengendalikan harga kacang kedelai seperti sedia kala.
Pantauan di lokasi, menyusul aksi mogok, puluhan pengrajin tempe yang berlokasi di Jalan Irigasi, Kelurahan Kenanga, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang masih melakukan produksi untuk terakhir kalinya, pada Rabu (30/12/2020) pagi.
Salah satu pengrajin tempe Taryaman mengatakan, harga kedela yang tadinya itu Rp680 ribu perkwintal sekarang sekarang naik menjadi Rp920 ribu atau meningkat 30 persen.
“Kira-kira sudah sebulan lebih lah naiknya. Cuma yang parah Desember ini naiknya enggak kira-kira,” katanya.
Kondisi ini membuat pengrajin tempe merugi karena keuntungan dari hasil penjualan tidak mampu lagi untuk membeli bahan baku.
“Ya rugi sih, soalnya apa yang tadinya buat kebutuhan hidup jadi enggak bisa. Untung dan modal itu kurang,” tambah Taryaman.
Aksi mogok sendiri dilakukan sebagai desakan kepada pemerintah pusat untuk dapat mengendalikan harga bahan baku kacang kedelai.
Sementara untuk mensiasati dampak kerugian besar dari naiknya harga kacang kedelai, pengrajin tempe menaikan harga jual kepada masyarakat dan memperkecil ukuran tempenya.
Upaya itu untuk dapat tetap bertahan berproduksi memenuhi kebutuhan makanan tempat masyarakat. (iqbal)