Pemberian Vaksin MMR Mencegah Covid-19

images 1 1

satusuaraexpress.co – Berbagai upaya dilakukan para pakar untuk mencari penangkal virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, termasuk obat dan vaksin. Peneliti menyatakan bahwa vaksin MMR (mump, measles dan rubella) dapat melindungi orang dari keadaan infeksi COVID-19 parah.

Para peneliti dari Universitas Cambridge di Inggris mengatakan vaksin MMR tersebut dapat melindungi orang karena virus rubella memiliki struktur yang mirip dengan virus corona SARS-CoV-2, yang menyebabkan penyakit COVID-19.

Pemeriksaan darah yang dilakukan di rumah sakit National Health Services menemukan pasien COVID-19 nampaknya telah mengembangkan respons kekebalan non spesifik yang juga bisa melindungi mereka dari rubella.

Tim peneliti tidak memiliki bukti yang kuat bahwa vaksin MMR memiliki dampak terhadap pasien COVID-19. Akan tetapi, ini merupakan indikasi dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
“MMR tidak dapat mencegah infeksi virus corona penyebab COVID-19, tetapi berpotensi mengurangi hasil atau dampak yang lebih buruk” kata para peneliti Cambridge, seperti dikutip Daily Mail.

Penelitian yang dipimpin oleh Robin Franklin dan Yorgo Modis mengatakan bahwa kesamaan struktural antara virus corona baru dan rubella bisa menjadi salah satu cara memberi vaksin yang bisa memproteksi virus. Ketika mereka menganalisa kedua virus itu, ditemukan bahwa 29 persen struktur identik dan ada kesamaan antara virus corona baru dan  paramyxovirus yang merupakan jenis dari rubella.

Oleh karena itu, jika seseorang telah mengembangkan antibodi atau sistim kekebalan yang mampu melawan rubella, mereka mungkin juga dapat melawan sebagian penyakit COVID-19 dan mencegah keadaan yang terus memburuk. Molekul yang ditemukan pada virus corona baru telah dikaitkan dengan antibodi rubella dalam studi sebelumnya.

Para ilmuwan juga mengkaitkan hubungan antara tingkat vaksinasi dan kematian akibat COVID-19. Di Inggris, vaksin MMR telah diberikan rutin kepada anak-anak sejak usia 2 tahun. Mereka melihat bahwa orang dengan usia tua sangat rentan terhadap kematian akibat COVID-19, selain karena mereka terlambat mendapatkan vaksin MMR

Secara keseluruhan, data awak kami mendukung hipotesis bahwa vaksinasi rubella dapat nemberikan perlindungan terhadap hasil yang buruk pada infeksi COVID-19. Kami mengusulkan agar vaksin MMR harus dianggap sebagai satu jenis intervensi yang bisa dilakukan.

Dalam laporan yang diterbitkan di mBio, jurnal American Society for Microbiology, tidak ada kontrainsikasi pemberian vaksin MMR pada individu yang tidak mengalami defisiensi imun. Vaksin MMR dinilai mungkin akan sangat efektif bagi petugas kesehatan yang dapat dengan mudah terpapar COVID-19.

“Sebuah uji klinis MMR pada populasi beresiko tinggi dapat memberikan tindakan pencegahan berisiko rendah untuk manfaat yang lebih besar dalam menyelamatkan nyawa selama pandemi COVID-19;” kata Dr Paul Fidel, Associate Dean for Research di Lousiana State University Health School of Dentistry seperti dilansir dari Medical Daily,(7/7/2020).

“Saya tidak berfikir itu akan membahayakan siapa pun untuk mendapatkan vaksin MMR yang akan memberikan perlindungan terhadap campak, gondong, dan rubella dengan manfaat tambahan potensial membantu mengatasi COVID-19,” kata Fidel, dilansir Times Now News.

Bukti menunjukkan bahwa vaksin hidup yang dilemahkan memberikan perlindungan non-spesifik terhadap infeksi mematikan yang tidak terkait dengan patogen target vaksin dengan menginduksi sel-sel imun bawaan yang tisak spesifik untuk meningkatkan respons host terhadap infeksi berikutnya. Vaksin yang dilemahkan secara langsung menginduksi efek tidak spesifik yang mewakili imunitas bawaan yang terlatih dengan melatih prekursor leukosit (sel sistim kekebalan) di sumsum tulang agar berfungsi lebih efektif terhadap serangan infeksi yang lebih luas.

Untuk mendukung langsung konsep ini, baru baru ini dilaporkan bahwa gejala yang lebih ringan terlihat pada 955 pelaut di AS. Roosevelt yang dites positif COVID-19 mungkin merupakan konsekuensi dari kenyataan bahwa vaksinasi MMR diberikan kepada semua rekrutan. Angkatan Laut A.S tulis para ilmuwan dalam penelitian ini.

Di laboratorium, Dr. Mairi Noverr, Profesor Mikrobiologi dan Immunologi di Fakultas Kedokteran Tulane University di New Orleans, bekerja sama dengan Dr. Fidel, vaksinasi menggunakan perlindungan bawaan yang diinduksi oleh strain jamur tampak melatih kekebalan terhadap sepsis polimikroba mematikan. Mortalitas pada kasus CIVID-19 sangat terkait dengan peradangan paru agresif (ARDS) dan akhirnya sepsis.

Diperlukan penelitian yang lebih mendalam manfaat pemberian vaksin MMR sebagai upaya memutus mata rantai penularan dan mencegah paparan COVID-19 pada petugas kesehatan.

Dr. Mulyadi Tedjapranata
Jakarta, 6 November 2020

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *