Galeri  

Pandangan Dokter Mulyadi Tentang Norovirus

IMG 20201015 174229
dr. Mulyadi Tedjapranata adalah Dokter Pemerhati Kesehatan, Praktek di Klinik Medizone Healthcare di Kelapa Gading, Jakarta Utara

Norovirus Ditengah Covid-19

Oleh : Dr. Mulyadi Tedjapranata

satusuaraexpress.co – Belum selesai serangan wabah virus corona SARS-CoV-2 yang menimbulkan pandemi Covid-19, China kembali diguncang dengan serangan norovirus.

Dikutip dari Xinhua Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, mengungkapkan lebih dari 70 mahasiswa di Provinsi Shanxi, China Utara terpapar norovirus.

Rumah Sakit mengambil sampel dari 28 kasus mahasiswa dari Universitas Keuangan dan Ekonomi Shanxi, Taiyuan, untuk melakukan tes laboratorium norovirus.

Pada Rabu (7/10) dan Sabtu (10/10) 2020 menurut sejumlah sumber dari Universitas tersebut mendapatkan hasil yang menunjukkan, 11 kasus dinyatakan positif norovirus.

Mulai Minggu (11/10/2020) sebanyak 22 mahasiswa yg mengalami diare dan muntah- muntah akibat virus ini masih dirawat di rumah sakit.

“Ini bukan kasus yang pertama terjadi di China, ada lebih dari 30 wabah norovirus telah dilaporkan secara nasional sejak September tahun ini dengan total 1.500 kasus norovirus.” Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, tulisnya dalam keterangan.

Diungkapkan oleh seorang ahli kesehatan, dr. Mulyadi Tedjapranata, yang mengutip CDC, bahwa norovirus adalah virus yang sangat menular yang menyebabkan muntah dan diare.

“Virus ini menyebar dengan mudah melalui makanan dan minuman, yang terkontaminasi, menyentuh permukaan yang terkontaminasi kemudian memasukkan tangan yang belum dicuci ke dalam mulut.” ungkapnya.

Ia menambahkan, norovirus dapat menyerang orang-orang dari segala usia. Norovirus awalnya disebut virus Norwalk, setelah Kota Norwalk, Amerika Serikat, dimana wabah pertama yang dikonfirmasi terjadi pada tahun 1972 silam.

Dokter yang pernah mendapatkan The Best Doctor of The Year 2010 Asia Achievement Awarding ini, mengungkapkan dari segi etimologi, terkait norovirus ini.

Ia melansir situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC, norovirus merupakan bagian dari keluarga Caliciviridae. Norovirus adalah sekelompok virus RNA untai tunggal yang tidak terbungkus, yang terutama menyebabkan gastroenteritis akut (radang lambung dan atau usus).

Norovirus diklasifikasikan menjadi sepuluh genogroup ( Gl-GX ) dan 48 genotipe. Varian dari Genotipe GII.4 Sydney, GII New Orleans, hingga GII.4 Hongkong adalah penyebab paling umum dari penyakit norovirus diseluruh dunia.

Diagnosis norovirus

Dokter Mulyadi menjeleskan, metode diagnostik norovirus menggunakan pendeteksian RNA virus ( materi genetik ) atau antigen virus.

“Seperti virus corona, real time polymerase chain reaction ( RT-qPCR ) digunakan untuk mendeteksi norovirus karena sangat sensitif dan spesifik.” jelasnya.

Melansir Web MD, norovirus dapat menyerang sepanjang tahun, terutama pada musim dingin. Gejala khas adalah mual, muntah ( lebih sering pada anak-anak ), watery diare atau diare berair ( lebih sering pada orang dewasa ), dan kejang perut.

Selain itu, gejala lain norovirus yakni demam ringan, panas dingin, sakit kepala, nyeri otot, serta kelelahan. Sebagian besat gejala ini tidak serius tetapi diare dan muntah dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan dehidrasi. Terutama pada anak anak dan lansia paling rentan mengalami dehidrasi serta malnutrisi karena tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.

Norovirus dapat bertahan pada tubuh manusia hingga 8 minggu. Artinya ada kemungkinan seseorang yang terinfeksi bisa menularkan ke orang lain.

Pengobatan

Norovirus tidak merespons antibiotika yang dirancang membunuh bakteri. Tidak ada obat anti virus yang dapat dipakai mengobati norovirus, namun penyakit akibat infeksi norovirus adalah self limited diseases, akan hilang dengan sendirinya dalam 1 sampai 3 hari pada orang sehat. Jaga jangan sampai mengalami dehidrasi pada infeksi norovirus.

Menurut Dokter Mulyadi, norovirus bisa dicegah, dengan cara selalu menjaga kebersihan. Sebab, lanjutnya, “Kebersihan yang baik adalah kunci untuk mencegah infeksi norovirus.” pungkas dr. Mulyadi Tedjapranata.

Jakarta, 13 Oktober 2020.

Penulis : Dr. Mulyadi Tedjapranata
Editor   : Ghugus Santri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *