satusuaraexpress.co – Sebuah fenomena aneh terjadi di sejumlah warga di Banjar Kecincang Bebandem, Karangasem, Bali, kehilangan kemampuan mencium aroma. Fenomena tersebut terjadi secara tiba-tiba.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dinas kesehatan setempat menyebutkan, bahwa hilangnya indra penciuman warga ini baru muncul ketika pandemi COVID-19 dimulai.
“Ya di Banjar Kecicang Islam, Kecamatan Bebandem, Karangasem, itu memang ada sejak adanya COVID. Ini ada beberapa warga yang mengalami itu, tetapi sudah sembuh sendiri dia dengan ininya… dengan mereka menjaga imunitas sembuh sendiri, tidak berlanjut dia,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama pada Jumat (4/9/2020).
Bagus menambahkan hingga saat ini masih terdapat dua warga yang tidak bisa mencium bau. Namun perlahan indra penciumannya mulai sedikit berfungsi kembali.
“Terakhir sampai dua hari yang lalu kita melakukan PA itu masih dua orang saja dan itu pun juga sudah merasakan bau daun jeruk. Artinya sudah membaik dari sebelumnya, dengan menjaga imunitas saja tanpa pengobatan,” imbuhnya.
Bagus pun mengatakan, dirinya belum mengetahui secara pasti penyebab hilangnya indera penciuman warga setempat.
Namun bagus menegaskan bahwa gejala yang diderita tidak ada unsur yang mengarah pada gejala covid.
“Tidak ada keluhan lain, baik batuk, sesak napas, demam yang mengarah COVID seperti itu,” tegas Bagus.
Bagus pun menyebut pihaknya sempat menelusuri fenomena hilangnya indra penciuman warga tersebut. Sejumlah warga yang masih mengidap pun ditanya terkait keluhan yang dirasakan.
“Jadi kalau yang datangnya pengakuan ini kan datangnya pengakuan warga ya, karena saat pada kita tanya berdasarkan riwayat mereka karena kepikiran aja karena memang tidak ada gangguan misalkan gangguan penciuman kan berarti ada tersumbat hidungnya atau ada membuat reseptor untuk penciuman ini sudah terputus di hidungnya,” kata Bagus saat dihubungi, Sabtu (5/9/2020).
“Tapi saat ditanya apakah bapak ibu bapak mengalami pilek? tidak, sakit tenggorokan? tidak, itu artinya kan hanya kepikiran (COVID-19)” sambungnya.
Dinkes Karangasem masih terus memantau kondisi warga yang mengeluhkan kehilangan fungsi indra penciumannya. Bahkan vitamin untuk warga tersebut juga tak luput diperhatikan.
“Yang masih keluhkan ini kita pantau terus melakukan istirahat kemudian vitamin dipantau oleh petugas kesehatan yang mewilayahi puskesmas tapi yang dilaporkan sebelumnya kan tidak terlaporkan ya hanya mengaku mungkin saya merasa sebentar kemudian muncul lagi itu yang dibilang banyak warganya tetapi sampai ke akses petugas kesehatan belum ada kecuali yang kita pantau-pantau akibat kasus konfirmasi kasus kontak maupun kasus infeksi penyaluran nafas,” ujarnya.
Belum dapat dipastikan jumlah angka warga yang menderita kehilangan fungsi penciumannya tersebut.
“Dari pengakuan tokoh masyarakat di sana sih ada (puluhan) tapi sedang membaik tapi tidak bisa memastikan berapa semua kan karena sepintas merasakan kemudian pakai beberapa ahli tradisional di sana kemudian balik lagi,” ujar Bagus.
Bagus juga mengatakan masyarakat sempat khawatir kehilangan indra penciuman itu berkaitan dengan COVID-19.
“Itu kan karena mendengar sekarang COVID-19 pandemi COVID warga masyarakat ini was-was jangan-jangan kemarin-kemarin keluhan saya yang tidak bisa merasakan bau itu ini ada hubungannya dengan gejala COVID,” kata Bagus.
Dinas Kesehatan Karangasem langsung turun ke lapangan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Menurut Bagus, yang dikeluhkan masyarakat tidak ada mengarah ke gejala COVID-19.
“Itu sebenarnya awalnya kemudian langsung kita turun kita mengedukasi semuanya gitu dan ini kalau keluhan itu kan sama sekali nggak ada pilek nggak ada batuk,” pungkas Bagus.