Pilkada 2020, Lawan Kotak Kosong Sama Aja Lawan ‘Tak Berotak’

Screenshot 20200809 120803

Satusuaraexpress.co – Anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus menilai dalam ajang Pilkada 2020 merupakan preseden buruk bagi pendidikan politik dan demokrasi.

Terlebih diprediksi sebanyak 31 pasangan calon berpotensi melawan kotak kosong pada Pilkada Serentak 2020.

“Ini menurut saya merupakan preseden buruk dalam rangka pendidikan politik dan pendidikan demokrasi,” kata Guspardi Gaus kepada wartawan, Minggu (9/8/2020).

Secara gamblang Guspardi menyatakan, dalam memajukan pendidikan politik dan demokrasi di mata masyarakat mengalami kemunduran. Padahal pilkada merupakan ajang kompetisi tentang visi dan misi antar kepala daerah.

“Karena yang dihadapi kotak, kotak artinya dia tidak punya otak, dia tidak punya visi dan misi, padahal kita punya penduduk terbesar, empat terbesar dunia”, ungkapnya.

Guspardi juga menilai, atas preseden itu merupakan sebagai pertanda demokrasi tidak sehat. Bukan hanya itu saja, ia menyarankan perlu ada terobosan yang dilakukan melalui UU yang berkaitan pilkada atau pemilu.

“Fenomena calon tunggal yang melaju sendiri alias menghadapi kotak kosong di pilkada menambah daftar metode culas yang berdampak buruk bagi demokrasi tersebut,” tegasnya.

Pilkada 2020 secara serentak sejatinya akan digelar pada 5 Desember 2020. Salah satu contoh diprediksi yang akan bertarung dengan kotak ksosong yaitu putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang maju di Pilkada Solo. Gibran setidaknya sudah mengantong 30 dari 45 kursi yang ada setelah mendapat rekomendasi dari PDIP. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *