Satusuaraexpress – Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 terus dilakukan. Salah satunya di MRT Jakarta. Mulai Sabtu (29/8) mendatang, MRT Jakarta akan merubah jarak keberangkatan antarkereta atau headway. Hal ini dilakukan untuk menghindari meningkatnya jumlah pengguna MRT Jakarta.
Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi mengatakan, pihaknya berencana merubah pola operasional di akhir pekan dan hari libur. Dimana jarak keberangkatan antarkereta menjadi per 10 menit sepanjang hari. “Untuk jam operasional MRT Jakarta di akhir pekan dan libur tidak berubah, tetap pukul 06.00 WIB sampai Pukul 20.00 WIB,” kata Effendi, Rabu (26/8/2020).
Perubahan pola operasional dilakukan karena mempertimbangkan potensi jumlah pengguna MRT Jakarta di akhir pekan yang dapat meningkat. Selain itu, perubahan jarak keberangkatan antarkereta dilakukan sebagai bentuk upaya peningkatan layanan kereta. Dengan adanya perubahan tersebut, MRT Jakarta akan menambah jumlah armadanya.
“Dari empat trainset (kereta) di akhir pekan lalu, menjadi tujuh trainset mulai akhir pekan. Total perjalanan sebanyak 157 tril per hari,” jelasnya.
Meski begitu, pengguna MRT Jakarta diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan serta tidak berbicara di dalam gerbong atau rangakain kereta. Selain itu, penumpang juga diminta tidak berbicara satu dengan yang lain di area stasiun MRT Jakarta. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Kami mengimbau masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan MRT Jakarta. Tidak berbicara, baik satu atau dua arah selama di dalam kereta dan area peron stasiun,” tururnya.
Selama pandemi Covid-19, kata Effendi, penumpang wajib mengenakan masker dan menjaga jarak. Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menerapkan PSBB masa transisi. Aturan PSBB masa transisi lanjutan ini rencananya akan berakhir hari ini.
“Seperti kewajiban memakai masker, menjaga jarak antar pengguna dan rajin mencuci tangan harus dilakukan,” tutupnya. (CR)
